Rabu, 21 Mei 2014

YE MATO AKKETU YE MATO AKKUE

maaf kalau penulisan lafas bugisnya blepotan.., :D


YA MATO = KESAMAAN
AKKETU = DISITU
AKKUE = DISINI

nah coba kita kaji dengan dalil aqli dan naqli...,

saya punya rabaan makna filosofis diatas terdiri atas 2 makna yaitu :
1. Makna VERTIKAL / Hablminallah
2. Makna HORIZONTAL / Hablminannas

untuk postingan kali ini saya mencoba melihatnya dalam makna pertama dulu, adapun pada rabaan untuk makna kedua saya lebih mengarah ke konsep "fitrah".
Mari kita lihat yang pertama,dalam quran saya lebih cenderung pada ayat ini :



Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan kutiupkan kepadanya RuhKU, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya. (QS.Sad:72)

Sehingga sebenarnya dalam tataran vertikal itu merupakan pemahaman wahdatul wujud, yang dalam pengajiannya harus mempebaiki sistematika kaedah mantiq / logis dulu sehingga kita tidak terjebak pada kemusyrikan tentunya.
kadang salah kaprah ini juga yang menjadikan orang-orang yang tak memahami ini menjadikan orang-orang yang berpahaman wahdatul wujud mengira mereka menyerupakan wujud tuhan dengan wujud makhluk, maha suci Allah dari itu tentunya.

mari kita kaji dari kaedah filosofis / aqliyun nya.,
sempat saya analogikan tentang tak terpisahkannya antara angka dan "12".,
"12" misalnya ...
konsep "12" kita muncul bersamaan dengan angka..,
namun apakah "12" adalah keseluruhan pada angka ? ya tidak...
nah coba hadirkan konsep "ANGKA" dalam diri tanpa mengatributkan "12" ataupun bilangan yang sejenis..,
maka tanpa menghadirkan "5" , "7" , dll. tetap konsep "ANGKA" terpahami....,
karena subtansinya memang nonmaterial yang tak berkonsep parsial..,
jadi "12" menjelaskan angka sebagaimananya "12" mewujud yaitu : setelah angka "11", sebelum "13", terdiri atas "1" yang berkelipatan "12", dll.
sehingga "12" hanya menjabarkan ke "12" annya, bukan kehakikian dibalik "12"nya.
nah bagaimana memahamkan "ANGKA" secara hakiki ??
maka konsep itu kan jadi tak terbatas., silahkan anda tuliskan KEHAKIKIAN ANGKA dalam jenis "1","2"."3","12","999999999999999999999999", maka karakter-karakter itu takkan mampu menampung keseluruhan dari wujud angka tadi.
itu kita lihat dari sebuah simbol "12" yang memahamkan dirinya tentu tidak secara ikhtiari, namun subjek yang memahaminya...,

sehingga konsepnya menjadi
yang memahami, MANUSIA TERHADAP DIRI.,
sehingga yang terpahamkan, TUHAN YANG MAHA ESA.,

namun Tuhan tak terbatasi terhadap ciptaanNya tentunya, sama seperti analogi "1","2","3",....,"9999999999999999999 dst" yang takkan mampu membatasi wujud pahaman "ANGKA", karena "12" dll. karena faham angkanya tidak bersifat kesertaan namun "MELIPUTI"...,

Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu. (QS.Fussilat:54)

Berikut saya coba gambarkan ,



wallahu allam..,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar