Sekelumit sejarah STOIC (stoisisme)
Kenapa saya teralihkan pada aliran stoa, karena pemikiran ini di Indonesia terbilang baru, belum pernah saya dapatkan pada buku-buku filsafat selain dari Filosofi Teras ini, sangat unik dan mudah diterapkan karena tak perlu pemahaman yang dalam dalam mencernanya, bahkan bisa dibilang cukup tau dasar-dasar stoa ini hanyalah awal dalam memahaminya karena ketercapaiannya dititik beratkan pada penerapannya, yaitu proses penempaan nantinya akan dibahas lebih lanjut dengan beberapa contoh. Uniknya filosofi Stoa ini datang tanpa embel-embel pemikiran kanan atau kiri, bahkan lepas dari sekat agama apapun. Modalnya hanya pendisiplinan diri. Bahkan kedatangannya menggoyang aliran psikologi "berpikir positif" yang sebelumnya digaungkan oleh para motivator maupun psikolog umumnya.

Filosofi teras atau sering disebut aliran Stoa ini kita singkat saja dengan sebutan Stoic, sebenarnya sudah ada dari 2300 tahun yang lalu, jauh sebelum hadirnya paten paten agama dalam peradaban manusia. Tepatnya 300 tahun sebelum masehi, dimulai dari seorang saudagar besar dari Cyprus (selatan Turki) bernama Zeno berlayar melintasi laut Mediterania membawa barang dagangannya berupa pewarna tekstil yang digunakan untuk jubah-jubah raja, malangnya kapal yang membawanya tenggelam ditengah laut. Zeno pun terdampar di pulau Athena hanya menyisakan pakaian yang melekat pada badannya, Hari-harinya dilalui dengan luntang-lantung di kota yang menganggapnya asing itu, hingga suatu ketika Zeno ke toko buku dan mendapati karya filosof-filosof terkenal yang berujung pencariannya pada sosok penulisnya. Awalnya Zeno mengikuti filosof yang bernama Crates beraliran Cynic (menganggap dunia adalah penderitaan) namun sekian waktu dia membandingkan dan meramu pemikirannya sendiri dari banyak filosof yang ditemuinya. Dia pun mengajarkan pemikirannya di alun-alun gedung Athena yang dulunya terdiri dari tiang-tiang besar pada bagian depan bangunan, alun-alun itu dalam bahasa yunani disebut Stoa. Itulah sebabnya aliran ini disebut Filsafat Stoa atau yang menganutnya disebut stoisisme.

Dari situ lahirlah pemikir-pemikir Stoa mulai dari Yunani sampai kekaisaran Romawi seperti Chrisippus dari Soli, Yunani yang sering dianggap sebagai pendiri kedua stoisisme, ada juga Cato, politisi dan negarawan yang menentang Julius Caesar, Seneca dari Roma, filosof dan penulis drama, Rufus pengajar filsafat di era Kaisar Nero, Epictetus seorang budak dari Yunani, dan Kaisar Marcus Aurelius tentunya yang sudah dibahas di bagian pertama tulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar